Sabtu, 29 September 2012

kultur jaringan


Pendahuluan
1.1.Latar belakang
            Kultur jaringan ( Tissue culture ) adalah membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Juga merupakan metode untuk mengisolasi bagian tanaman seperti protoplas, sel, jaringan dan organ ( daun, batang. Akar, biji, bunga, buah) dan menumbuhkan dalam kondisi aseptic ( Rahardja 1989 ). Bagian tanaman yang akan dikulturkan disebut eksplan. Jadi eksplan berupa mata tunas, anther, batang, daun dan akar yang masih muda dan terdiri dari sel-sel meristematis, yang mana sel-selnya mash aktif membelah-belah dan apabila dikulturkan pada media tumbuh ang sesuai secara invitro, maka eksplan tersebut akan tumbuh dan berkembangbiak secara banyak ( Nugroho dan Sugito 2004 ). Organogenesis merupakan proses pembentukan organ-organ tubuh. Untuk mendapatkan tanaman utuh dengan kultur jaringan tumbuhan dapat melalui dua cara yaitu organogenesis dan embryogenesis somatic ( kirim 2006 ), secara langsung atau tak langsung melalui pembentuka kalus terlebih dahulu ( George & Sherington 1984 ).
            Organogenesis merujuk kepada proses yang menginduksi pembentukan jaringan, sel atau kalus menjadi tunas tanaman sempurna. Proses ini di awali oleh hormone pertumbuhan benziladenin dan sitokinin lainnya, baik sendiri maupun dalam kombinasi dengan asam naftalasetat atau asam indolasetat dan kadang-kadang dengan asam giberelat menyebabkan diferensiasi dan pembentukan tunas.apabila setelah senyawa organic yang terbentuk mencukupi dalam protocom,barulah tunas dan akar akan terbentuk dan planet tanaman tersebut yang diperoleh dari protocom selanjutnya di multiplikasi dalam media multiplikasi untuk mendapatkan tanaman dalam jumlah yang banyak. setelah cukup dewasa tanaman dipindahkan dari botol kultur ke pot(aklimatisasi),dan aklimatisasi tanaman tidak hanya sekali dilakukan tetapi beberapa kali tergantung fase pertumbuhannya.
           

2.2. Metode
1.      Menyiapkan bahan yang akan digunakan. Ambil biji sirsak terus direndam dengan
 larutan fungisida 2 g/ml,dan bakterisida 2 g/ml selama 2 jam. Bilas dengan air mengalir selama 30 menit.
2.      Bawa kedalam laminar, sterilasasi dengan alcohol 70 % selama 5 menit. Bilas dengan air aquades steril, keudian merendam dengan bayklin 20% selama 10 menit. Bilas dengan air aquades steril , kemudian rendam dengan bayklin 10% selama 5 menit. Bilas dengan air aquades steril, kemudian rendam/gocok dengan bayklin 5% selama 20 menit. Terakhir bilas dengan aquades steril.
3.      Penanaman biji steril
Biji sersak ditanam pada media MS dengan posisi tidur. satu botol kultur tiga biji steril. Botol kultur diinkubasi pada ruang kultur.
4.      Induksi kalus dan tunas
Setalah biji sirsak tumbuh menjadi bibit, ambil bagian kotiledon, hypokotil daninternodia sebagai sumber eksplan. Tanam pada media untuk induksi kalus ( MS+BA 0.1 mg/l+2,4-D1.0 mg/l ) sedangkan untuk proliferasi kalus pindah ke media MS+BA 0.1 mg/l + +2,4-D 0.5 mg/l. media induki tunas sirsak adalah MS+BA 1.0-2 mg l-1. Botol kultur yang berisi eksplan sirsak dan karet selanjutnya diinkubasi pada ruang kultur yang dilengkapi dengan lampu inflourescent.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar